masa, ingat



kau mengingatkan masa depanku kau mengingatkan masa depanku kau mengingatkan masa depanku ia ancaman dibawa dalam beg bimbit lalu aku berlagak sibuk dan mengendah awam masuk dan keluar dan masuk pejabat yang kita pernah bertanya tentang siapa yang sedang duduk di tingkat teratas kau mengingatkan masa depanku tentang jalan raya yang tidak lagi berpapan tanda dan kematian ular dan tupai di tepi adalah nyanyian akhir menjadi tanda kota kita telah melambai tangan dan meludah penghuni kau mengingatkan masa depanku gadis rambang di kafe yang mengelak mataku yang tidak langsung berniat untuk menegur tetapi entah bagaimana itu cara kita mengabai ketidaktahuan juga aku akan berada di minda orang lain seperti matahari yang memaksa bumi untuk berputar pada orbit walaupun di luar rumah mereka gigih memaki kehangatan kerana mendung adalah nyaman yang agung masa depan mengingatku kan kau masa depan mengingatku kan kau masa depan mengingatku kan kau