Berjabat dengan ruang lama, pura-pura dengar gema masa depan.

2017 tahun entri yang terakhir dan saya sedang giat mencari suara yang lampau. Kiranya, saya sedang bernostalgia pada bunyi dan susunan kata saya yang entah dari mana muncul. Adakah saya seorang (bekas) pengarang yang teliti dalam rencana bait-bait teks yang dilempar? Tidak. Saya hanya mulakan dengan satu ayat, dan berdoa agar apabila sampai ke pembaca ia tampak cool dan cermat.

Saya sedang giat mencari suara yang lampau. Baca kembali tulisan-tulisan sendiri yang lama dan remehkan satu-satu makna yang muncul. Mungkin sebab ketika menulis, makna itu datang menari di celah-celah teks kemudian, bukan sebelum. Saya sendiri tidak faham bagaimana, tetapi estetika bukanlah apa yang saya cari dalam tulisan. Ia sama ada masuk akal atau kena. Ya. Tulisan hanya perlu kena. Terlalu puitis dan ia jadi basah, terlalu kaku dan ia kering, dingin.

Jadi saya simpulkan mungkin tulisan lama saya bergantung pada struktur. Seperti arsitektur, struktur adalah hal yang penting. Meski ketika belajar dulu, selepas proses reka, ia benda yang terakhir yang saya fikir. Bila menulis, renung kembali, ia penting. Puitis atau kaku, struktur akan masuk akalkan kesemua binaan teks saya.

Demi tuhan, saya hanya meluah. Tidaklah terlalu kritikal terhadap tulisan saya sendiri. Doakan saya kembali berjumpa suara yang kena. Doakan tenaga saya kekal cukup untuk duduk menaip dan baca dan tulis, baca, dan tulis, tulis—